Saya telah berjanji untuk tidak menulis apa-apa buat sementara waktu sehingga peperiksaan menjengah..namun saya kira saya mesti berkongsi kisah 'dia' yang tidak pernah sepi..
Sungguh. Kisah Palestin yang cuma tinggal di sebelah saya, yang cuma atas sejangkal dua kota suci kiblat tumpuan muslim sedunia dan tempat bersemadinya tubuh agung baginda tercinta..
Namun, apakah kita benar serius?
Palestin terjajah bererti lompang yang mencacatkan akidah muslimin sedunia belum pernah terubat..
Tidak perlu menunding jari jauh. Sekadar lihat kita, keluarga kita dan sahabat-sahabat terdekat , apakah telah benar prihatin?
5 Mac yang lalu, cuma kelmarin berlaku, alQuds diinjak lagi dengan biadap oleh zionis laknatullah.. Mengotori lantai dengan kasut jijik mereka, mencemarkan halaman dengan lelehan darah saudara-saudara muslim kita dan memecah udara dengan pekikan suara buruk dan hina mereka..namun, apakah kita peduli?
Mereka bangsa Palestin..kerahkan darah, air mata dan keringat untuk membayar syurga terindah..Mereka garap kepedihan dan derita menjadi sebatian kehidupan sehari-hari.. Kita?
Saya yang cuma selitkan doa seusai solah buat mereka, yang cuma belajar untuk tidak membantu musuh dengan sedikit boikot, yang cuma sedikit fobia melihat kereta mercedes kerana akan terimbau kembali saudara saya dilenyek berulang kali, yang cuma sekadar berkata sepatah dua perkongsian tentang Palestin.. Apakah bisa mengimpikan untuk meraih anugerah tak ternilai yang sama?
Bukankah itu layak digelar tidak sedarkan diri?
Sungguh. Saya mencemburui mereka. Mereka lahir dalam kematangan. Mereka membesar dalam keseriusan. Mereka dewasa dalam kebijaksaan. Saya? Baru bertatih untuk memakai semua itu..
Ibu selalu mengingatkan:"Allah cinta pada pemuda yang tidak punya sifat keanak-anakkan.."..
Sungguh. Sampai kapan saya dapat hidup sebagai remaja mukmin yang matang? Saya mahu itu. Agar saya bisa selalu sedar bahawa dunia harus diislahkan..
Doakan saya teman..
Rangkaian Penistaan terhadap Masjid Ibrahimi
[ 28/02/2010 - 03:53 ]
Khusus-Infopalestina: -Tanggal 25 Pebruari adalah bertepatan dengan 16 tahun pembantaian di Masjid Ibrahimi di kota Khalil (Hebron), selatan Tepi Barat. Pembantaian yang dilakukan seorang pemukim Yahudi yang menelan korban 29 Palestina gugur dan puluhan lainnya luka-luka.
Pembantaian itu bukanlah yang pertama dan terakhir yang menodai masjid tersebut. Seorang peneliti Palestina telah mencatat ada lebih dari 660 kali penodaan sejak tahun 1967 (sejarah masjid awal dijajaha) hingga akhir 2000. Ditambah ratusan kali penodaan sering berulang sejak tahun 2000. Peneliti Palestina, Muhammad Deyab Abu Saleh, menjelaskan macam-macam pelecehan dan penodaan seperti pembunuhan, penghinaan, pemukulan, pengumpatan, menghina nama Tuhan dan Islam, mengganggu orang sholat, bahkan dilarang sholat, meletakkan bahan-bahan kimia di air minum, di pintu, di jendela dan sajadah.
Terkait serangkaian penindasan yang dialami Masjid Ibrahimi, peneliti dan pengarang buku "Khalil, kota Arab Islami" ini meringkasnya dalam beberapa hal. Diantarannya; dijadikan tempat menyanyi, berdansa, kemaksiatan, khitan, memasukkan anjing, merubah tanda bangunan dan membuat portal di tempat masuk masjid. Ditambah lagi membagi dua dan merubah sebagian tempat di masjid menjadi sinagog Yahudi. Meletakkan kamera pemantau, kamera mata-mata dan alat penyadap di pojok-pojok masjid.
Penindasan Berulang Terjadi
Penindasan yang paling terkenal dan pertama kali dilakukan adalah tanggal 8 Juni 1967, menurut peneliti Palestina itu, karena ketika menjajah kota Khalil, Israel langsung menduduki Masjid Ibrahimi. Dengan paksa mereka masuk masjid diikuti petinggi rahib Yahudi dan mengibarkan bendera Zionis Israel di atas masjid lalu melarang umat Islam sholat didalamnya. Ia menambahkan, penindasan dan penodaan terhadap Masjid Ibrahimi itu terus berlangsung hingga penggrebekan. Aksi-aksi penindasan yang paling populer adalah sebagai berikut:
- 18 Desember 1967: penjajah Israel memasukkan lemari kayu yang didalamnya ada Kitab Taurat ke dalam masjid.
- 11 Oktober 1968: tangga yang menuju ke masjid dirobohkan dan menghancurkan sumur bersejarah yang bersebelahan dengan pagar masjid.
- 31 Oktober 1968: petinggi militer di Khalil memerintahkan kepala wakaf dan arsif untuk mencaplok Ya'qubiyah (bagian dari masjid) dan menjadikannya sebagai tempat ibadah orang Yahudi.
- 2 November 1976: 15 pemukim Yahudi masuk ke masjid dan merobek mushaf Al-Qur'an serta menginjak-injaknya. Di dalam masjid, mereka sempat tinggal sampai beberapa jam.
- 13 Januari 1977: seorang serdadu Israel berdiri di belakang jama'ah sholat Zuhur dan melempar bahan seperti cabe sehingga jama'ah sesak napas dan pilek.
- 13 Mei 1987: serdadu Israel yang berada di masjid mencelah nama Rasulullah SAW saat kumandang azan dan mengancam dengan pembunuhan jika dilanjutkan.
- 13 Oktober 1987: Penguasa kota memerintahkan kepala arsif untuk memasang alat-alat elektronik di tiga pintu masuk utama masjid, memasang kamera televisi dan pintu otomatis.
- 18 September 1991: pemukim Yahudi melemparkan kursi ke arah jama'ah sholat Ashar, mengobrak-abrik portal besi lalu masuk ke masjid dengan sepatu dan sandal mereka. Kemudian memukuli orang-orang tua dan lemah.
Hari Pembantaian
- 25 Pebruari 1994: pemukim Yahudi bernama Baroch Goldstein merangsek masuk masjid saat jama'ah tengah melaksanakan reka'at kedua di sholat Subuh. Kemudian ia langsung melepaskan tembakan dan bom membantai 29 warga Palestina. Kemudian terjadi bentrokan di luar masjid yang mengakibatkan sekitar 30 warga Palestina gugur syahid. Setelah itu komisi penyidikan memutuskan membagi masjid menjadi dua dan merubah sebagian besar tempat masjid menjadi sinagog.
- 15 Agustus 1994: pihak penjajah Zionis Israel memasang 14 kamera terbaru, 58 lampu sorot dan alat peringatan baru.
- 13 Pebruari 1995: pihak penjajah Zionis Israel membangun ruangan permanen untuk polisi dan dua kamar ganti untuk militer di taman masjid.
- 10 Juni 1996: militer Zionis Israel memasang alat penghitung di pintu-pintu otomatis untuk menghitung jumlah jema'ah sholat.
- 31 Januari 1998: pemukim Yahudi menumpahkan air panas ke dua kepala penjaga masjid.
- 21 Pebruari 2010: pemerintah Zionis Israel memutuskan memasukkan Masjid Ibrahimi dalam daftar situs-situs peninggalan Yahudi dan menyiapkan dana sebesar US$ 1,6 juta untuk merenovasinya. #
No comments:
Post a Comment
mohon pandangan.